Rabu, 20 April 2016

Materi Penyuluhan



DIVERSIFIKASI PANGAN SOLUSINYA…...!


Pertanian lahan kering seperti Kabupaten Belu mempunyai kegiatan pembangunan pertaniannya sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim, sehingga sangat rentan akan  Kekurangan pangan hingga rawan pangan , oleh sebab itu mengenal lebih dekat sumber karbohidrat sebagai pengganti beras yang dimiliki wilayah ini,  akan membantu pemerintah mencegah terjadinya rawan pangan.
Manusia membutuhkan pangan untuk dapat melangsungkan kehidupan dan aktivitas di muka bumi ini seperti untuk perkembangan, pemeliharaan tubuh dan perkembangan biakan, oleh sebab itu ketersediaan pangan merupakan hak mutlak manusia yang paling hakiki karena dikomsumsi setiap hari. Asupan pangan setiap hari menjadi sangat penting sekali diperhatikan karena pangan yang dikomsumsi merupakan sumber zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air bagi pemenuhan kebutuhan gizi tubuh untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Langkah strategis untuk memelihara ketahanan pangan suatu wilayah  adalah membangun kemandirian pangan hingga ketingkat rumah tangga . Petani sebagai  pelaku utama usaha pertanian atau produsen pangan utama  juga sekaligus kelompok konsumen terbesar yang sebagian masih miskin dan membutuhkan daya beli yang cukup untuk membeli pangan harus ditingkatkan kemandirian pangannya hingga   petani memiliki kemampuan untuk memproduksi pangan sekaligus juga memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri.
Beberapa kajian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli menunjukkan persediaan pangan yang cukup secara nasional telah terbukti tidak menjamin perwujudan ketahanan pangan pada tingkat wilayah , rumah tangga bahkan individu. Salah satu cara yang efektif yang dapat dilakukan untuk mengatasi rawan pangan sekaligus untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan rumah tangga, yang akan berdampak pada ketahanan pangan wilayah dan nasional  adalah pengembangan Diversifikasi pangan ke arah bahan pangan lokal.
Diversifikasi pangan merupakan sebuah program yang mendorong masyarakat untuk memvariasikan makanan yang dikomsumsi setiap hari sehingga tidak terfokus pada satu jenis, dengan harapan  terjadi peningkatan dan pemenuhan gizi masyarakat secara kualitas dan kuantitas sehingga nutrisi yang diterima tubuh bervariasi dan seimbang karena tidak ada satu jenis makanan yang dapat memenuhi semua nutrisi yang diperlukan tubuh untuk mampu hidup dan beraktifitas dengan baik.
Sumber karbohidrat yang terabaikan dan terlupakan   untuk dikenal lagi dan dikembangkan lebih intensif  antara lain dari tanaman biji-bijian seperti Sorgum, jewawut,  dan dari jenis umbi-umbian seperti Garut, Ganyong, Gembili, Iles-iles/porang (Maek) , Uwi (Ubi manusia) dll. Selain sebagai sumber karbohidrat, keistimewaan jenis pangan ini memiliki nutrisi lain yang mempunyai manfaat  tambahan bagi tubuh, sehingga dapat dijadikan pangan fungsional. Gembili, Iles-iles/porang (Maek Bako)  dan Uwi (ubi Manusia) banyak dijumpai di Kabupaten Belu, Gembili dan uwi banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional dalam bentuk mentah atau sudah dimasak /bakar pada bulan-bulan tertentu seperti bulan menjelang musim kemarau yaitu bulan Agustus. Penulis menyebutkan terabaikan dan terlupakan karena jenis pangan yang disebut diatas sudah dikenal masyarakat Belu dan sudah pernah dimakan namun sudah ditinggalkan dengan adanya beras raskin.  Oleh sebab itu tanaman sumber karbohidrat yang disebut diatas saatnya untuk mendapat  perhatian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar