DIVERSIFIKASI PANGAN SOLUSINYA…...!
Pertanian
lahan kering seperti Kabupaten Belu mempunyai kegiatan pembangunan pertaniannya
sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim, sehingga sangat rentan akan Kekurangan pangan hingga rawan pangan , oleh sebab
itu mengenal lebih dekat sumber karbohidrat sebagai pengganti beras yang
dimiliki wilayah ini, akan membantu
pemerintah mencegah terjadinya rawan pangan.
Manusia
membutuhkan pangan untuk dapat melangsungkan kehidupan dan aktivitas di muka
bumi ini seperti untuk perkembangan, pemeliharaan tubuh dan perkembangan
biakan, oleh sebab itu ketersediaan pangan merupakan hak mutlak manusia yang
paling hakiki karena dikomsumsi setiap hari. Asupan pangan setiap hari menjadi
sangat penting sekali diperhatikan karena pangan yang dikomsumsi merupakan
sumber zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air bagi
pemenuhan kebutuhan gizi tubuh untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang
berkualitas.
Langkah
strategis untuk memelihara ketahanan pangan suatu wilayah adalah membangun kemandirian pangan hingga
ketingkat rumah tangga . Petani sebagai
pelaku utama usaha pertanian atau produsen pangan utama juga sekaligus kelompok konsumen terbesar
yang sebagian masih miskin dan membutuhkan daya beli yang cukup untuk membeli
pangan harus ditingkatkan kemandirian pangannya hingga petani memiliki kemampuan untuk memproduksi
pangan sekaligus juga memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
pangan mereka sendiri.
Beberapa
kajian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli menunjukkan persediaan pangan
yang cukup secara nasional telah terbukti tidak
menjamin perwujudan ketahanan pangan pada tingkat wilayah , rumah tangga
bahkan individu. Salah satu cara yang efektif yang dapat dilakukan untuk
mengatasi rawan pangan sekaligus untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan
rumah tangga, yang akan berdampak pada ketahanan pangan wilayah dan
nasional adalah pengembangan
Diversifikasi pangan ke arah bahan pangan lokal.
Diversifikasi
pangan merupakan sebuah program yang mendorong masyarakat untuk memvariasikan
makanan yang dikomsumsi setiap hari sehingga tidak terfokus pada satu jenis,
dengan harapan terjadi peningkatan dan
pemenuhan gizi masyarakat secara kualitas dan kuantitas sehingga nutrisi yang
diterima tubuh bervariasi dan seimbang karena tidak ada satu jenis makanan yang
dapat memenuhi semua nutrisi yang diperlukan tubuh untuk mampu hidup dan
beraktifitas dengan baik.
Sumber
karbohidrat yang terabaikan dan terlupakan
untuk dikenal lagi dan dikembangkan lebih intensif antara lain dari tanaman biji-bijian seperti
Sorgum, jewawut, dan dari jenis
umbi-umbian seperti Garut, Ganyong, Gembili, Iles-iles/porang (Maek) , Uwi (Ubi
manusia) dll. Selain sebagai sumber karbohidrat, keistimewaan jenis pangan ini
memiliki nutrisi lain yang mempunyai manfaat
tambahan bagi tubuh, sehingga dapat dijadikan pangan fungsional.
Gembili, Iles-iles/porang (Maek Bako)
dan Uwi (ubi Manusia) banyak dijumpai di Kabupaten Belu, Gembili dan uwi
banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional dalam bentuk mentah atau sudah
dimasak /bakar pada bulan-bulan tertentu seperti bulan menjelang musim kemarau yaitu
bulan Agustus. Penulis menyebutkan terabaikan dan terlupakan karena jenis
pangan yang disebut diatas sudah dikenal masyarakat Belu dan sudah pernah
dimakan namun sudah ditinggalkan dengan adanya beras raskin. Oleh sebab
itu tanaman sumber karbohidrat yang disebut diatas saatnya untuk mendapat perhatian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar