Rabu, 20 April 2016

Materi Penyuluhan



BERTANAM TOMAT DI PEKARANGAN

Penataan pekarangan bertujuan untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya melalui pengelolaan yang intensif dengan tata letak sesuai komoditas yang diusahakan dan memanfaatkan sumber daya lokal secara bijaksana yang dapat menjamin kesinambungan penyediaan pangan rumah tangga berkualitas dan beragam. Tomat dengan buah yang merah akan memberi daya tarik tersendiri apabila ditanam dipekarangan.  Banyak  orang senang menanam tomat, namun tidak memiliki sawah/ladang yang  cukup yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan tanam.  Ada yang menjadikan budidaya tomat hanya sebagai hiburan bagi mereka yang berprofesi  bukan petani namun ada juga yang menanam tomat hanya untuk memenuhi kebutuhan dapurnya sendiri tanpa untuk diperjualbelikan atau tidak berorientasi agribisnis. Kegiatan seperti ini biasanya dilaksanakan  dengan cara menanam tomat dalam polybag di lokasi yang sempit atau di pekarangan yang relatif mudah untuk dilaksanakan.
Beberapa keuntungan menggunakan Polybag antara lain :
1.      Drainase, aerasi dan penyerapan air sangat baik sehingga tanaman dapat tumbuh subur seperti halnya di tanam di lahan.
2.    Mudah dipindah-pindahkan untuk ditempatkan di tempat yang teduh atau panas sesuai keinginan. Juga dapat dipindahkan ke tempat yang dekat dengan sumber air atau dijauhkan dari tempat yang terlalu basah.
3.    Dapat digunakan sebagai tanaman pelindung angin atau debu dan tanaman penghias ruangan dalam rumah atau taman.

Adapun tahapan penanaman Tomat dalam polybag adalah sebagai berikut :
A.   Memilih dan Menyiapkan Polybag
1.      Ukuran polybag harus besar agar dapat menopang keberadaan tanaman lombok yang  perkembangan akarnya banyak, ketinggian tomat yang bisa mencapai 1,2 m, perkembangan dahan dan ranting banyak  yang menyebabkan jumlah daunnya banyak/ rimbun. Polybag yang biasa digunakan adalah yang berukuran besar dengan  panjang  50-60 cm dan lebar 40-45 cm serta tebal 0,12 mm
2.      Polybag harus berbahan plastik sehingga tidak mudah sobek.
3.      Karena terbuat dari plastik, maka polybag harus berlubang agar air siraman tidak berlebihan. Tujuannya agar akar tanaman tidak membusuk akibat terendam air. Lubang pada polybag dapat dibuat dengan cara menusuk dengan pisau atau paku atau gunting. Ukuran lubang diatur sebaik mungkin dengan jumlah bervariasi sebanyak 10-30.

B.     Pembibitan/ Pesemaian
Tanaman tomat merupakan jenis tanaman yang cocok ditanam dalam polybag, baik sebagai benih maupun tanaman jadi.  Petani dapat memilih :
1.      Menjadikan polybag sebagai lahan pesemaian dan setelah cukup besar dipindahkan ke lahan sawah/pekarangan
2.      Menjadikan polybag kecil (ukuran 8 x 8 cm) sebagai wadah semai benih dan setelah cukup umur,  bibit dapat dipindahkan ke polybag  ukuran besar sebagai wadah tanam permanennya.
3.      Pesemaian di bedengan dan pembibitannya dilakukan dalam polybag kecil ukuran 8x8 cm.  Benih lombok yang telah berkecambah atau bibit lombok umur 10-14 hari (biasanya telah tumbuh sepasang daun) dapat dipindahkan ke polybag kecil. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
-          Polybag tempat pembibitan perlu diisi dengan campuran tanah
-          Pemindahan bibit dari bedengan ke polybag dengan hati-hati. Saat bibit di tanam di polybag, tanah di sekitar akar tanaman di tekan-tekan agar sedikit padat dan bibit berdiri tegak. Letakkan bibit di tempat teduh dan disirami secukupnya untuk menjaga kelembabannya. Pembibitan ini untuk meningkatkan daya adaptasi dan daya tumbuh pada saat pemindahan di tempat terbuka.
4.      Menjadikan polybag besar sebagai wadah tanam tomat mulai awal (benih) sampai tanaman menjadi besar dan berbuah.

C.     Penyiapan Media Tanam
1.      Tanah yang dapat dipakai sebagai media tanam dalam polybag adalah :
-          Lapisan tanah atas (top soil), kedalaman sekitar 0-27 cm karena mengandung banyak unsur organik yang dibutuhkan tanaman
-          Jenis tanah yang sesuai adalah tanah andosol dan lempung, harus berstruktur remah atau gembur agar peresapan air dan sirkulasi udara berjalan lancar
-          Derajat keasaman (PH) tanah berkisar 6,0 -7,0
-          Sebelum tanah dimasukkan dalam polybag, tanah perlu diolah yakni dengan perlakuan pembersihan dari bebatuan atau kerikil, pengapuran dan pemupukan
Pembersihan dilakukan dengan cara pengayakan .  Lubang pengayakan berukuran antara 3-5 mm atau seukuran ayakan pasir bangunan. Manfaat pengayakan  adalah memperoleh tanah yang memiliki butiran yang halus agar akar tanaman dapat dengan mudah meresap ke seluruh permukaan media tanam baik di lapisan atas, tengah maupun bawah sehingga tanaman cabe akan tumbuh subur dan pesat.
2.      Menyiapkan kesuburan tanah untuk media tanam.
a.       Dalam menyiapkan media tanam, perlu juga dilakukan pengapuran tanah apabila tanah terlalu asam. Pemberian kapur pada tanah akan memperbaiki struktur tanah.
     Akibat baik dari pengapuran tanah yang tepat adalah :
-        Menambah dan meningkatkan nitrogen organik dalam tanah dan   mengubah menjadi amoniak dan nitrat yang sangat dibutuhkan tanaman
-        Membantu mengubah struktur tanah menjadi lebih gembur
-        Memperkuat lapisan dinding jaringan atau sel sehingga tanaman tahan penyakit
Akibat buruk apabila pengapuran tanah yang berlebihan adalah :
-        Daun akan menguning akibat terjadi klorosis, yaitu akibat terganggunya proses pembentukan klorofil
-       Tanah kurang subur akibat menurunnya unsur  pospor
b.      Selanjutnya mencampurkan tanah dengan pupuk, baik pupuk kompos / pupuk kandang maupun pupuk kimia. Bila menggunakan jerami maka dipotong-potong dan dibasahi, begitu pula dengan sekam dan serbuk gergaji perlu dibasahi . Bahan lain adalah kotoran ternak seperti  kotoran ternak kambing, sapi dan ayam.
c.       Keuntungan lain selain memberikan kesuburan media tanam dari campuran sekam atau jerami atau serbuk gergaji adalah :
-        Kelembaban tanah terjaga dengan baik dan stabil. Meskipun terjadi perubahan cuaca seperti dari musim hujan ke musim kemarau, media tanamnya tidak cepat panas sehingga tanaman dapat tahan lama hidup.
-       Media tanam tidak cepat padat melainkan tetap berongga sehingga drainase (pengaturan air tanah) berjalan baik dan sirkulasi udara menjadi sempurna
-       Media tanam menahan air dan tidak cepat kering sehingga dapat mengurangi penyiraman
d.      Beberapa jenis susunan media tanam/komposisi campuran tanah dan bahan-bahan lain yang akan dipakai sebagai media tanam dalam polybag  bervariasi dan dapat dipilih salah satunya tergantung kondisi ketersediaan bahan-bahan tersebut sebagai berikut :
-        Semua lapisan diisi tanah tanpa lapisan bahan lain yang disebut  penyusunan dengan sistim satu lapisan tanah (media tanam). Yang artinya  kedalam polybag hanya diisi tanah yang telah diolah tanpa diberikan bahan lain
-       Komposisi tanah, pupuk kompos dan  sekam dengan perbandingan 2:1:1 dan ketebalan tiap bagian lapisan 3-5 cm
-       Komposisi tanah dan pupuk kandang (kompos) dengan perbandingan 1:1 dan ketebalan tiap bagian lapisan 3-5 cm
-       Bila tanah yang digunakan  tanah liat padat,  maka komposisinya adalah tanah, pupuk kompos, pasir  dengan perbandingan  1:1:1
3.      Kondisi bibit yang siap pindah/tanam :
-          Telah mempunyai 4-6 helai daun, atau
-          Sudah berumur  30-40 hari, atau
-          Tinggi batang mencapai 6-8 cm.
Bibit demikian tidak  mudah mati saat ditanam karena secara fisik sudah kuat dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Bibit ditanam sebatas pangkal batang dengan posisi, tanah di sekitar pangkal batang dipadatkan agar perakaran lebih kuat,  kemudian dilakukan penyiraman

D.   Penanaman
1        Waktu penanaman harus tepat walaupun penanaman bibit dalam polybag tidak terkait musim. Sebaiknya penanaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Apabila waktu penanaman salah seperti pada pukul 11.00 – 15.00 maka akan mengakibatkan tanaman banyak mengeluarkan air melalui penguapan sehingga tanaman akan layu sekalipun persediaan air dalam tanah cukup. Hal ini disebabkan karena akar belum baik beradaptasi menyalurkan air.
2       Lubang tanam perlu dibuat untuk mempermudah adaptasi akar bibit dengan lahan baru. Ukuran lubang tanam disesuaikan dengan ukuran tanah yang membungkus akar bibit.
-          Bibit dari polybag besar hanya dicabut tanpa menyertakan tanah. Hal ini disebabkan  benih biasanya disemai rapat karena lahan semai tidak luas. Karena bibit dicabut tanpa menyertakan tanah sehingga lubang tanamnyapun tidak begitu besar. Namun kedalamannya harus disesuaikan dengan panjang akar bibit untuk menghindari stres ketika pemindahan. Untuk menghindari tidak putus/rusaknya  akar bibit saat dicabut maka harus disiram agar tanahnya gembur.
-          Bibit dari pesemaian/pembibitan di polybag kecil membutuhkan lubang tanam yang sama atau lebih besar dari ukuran polybag kecil. Hal ini karena bibit tidak digali/dicabut tetapi diambil langsung bersama tanah atau media tanam dalam polybag pembibitan. Pembuatan lubang tanam dilakukan sekitar 3-5 hari sebelum tanam, maksudnya agar sirkulasi udara di sekeliling lubang tanam berjalan baik. Saat penanaman, sebaiknya plastik polybag dibuang agar pertumbuhan akar tidak terganggu.
-          Bibit ditanam sebatas pangkal batang dengan posisi tegak lurus, tanah di sekitar batang dipadatkan agar  perakaran lebih kuat kemudian dilakukan penyiraman. Dalam satu polybag sebaiknya ditanami satu tanaman saja. Tujuannya untuk menghindari adanya persaingan dalam pemanfaatan zat makanan yang terkandung dalam tanah.

E.     Pemeliharaan
1.      Pewiwilan/perempelanpemangkasan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar. Lakukan perempelan daun-dauan tua, bunga pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun dibawah percabangan pertama. Pewiwilan ini biasanya dilakukan dalam 2 tahap yaitu sekitar 20 hari setelah tanam dan 3-4 minggu setelah pewiwilan pertama.
2.      Penyiraman. Bila tidak hujan, penyiraman dilakukan setiap hari sampai umur 2 minggu, setelah itu cukup dilakukan 2-3 kali seminggu atau sesuai dengan kondisi kelembaban tanah. Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09.00 karena pada siang hari tanaman banyak membutuhkan air untuk proses fotosintesis.
3.      Pemupukan.  Dapat dilakukan beberapa tahap antara lain :
-          Sebulan atau 4 minggu setelah tanam diberi campuran pupuk TSP sebanyak 10 gram (sekitar 1 senduk makan penuh) dan pupuk KCl sebanyak 7 gram (sekitar 2 senduk teh penuh)
-          Pada umur 6 minggu setelah tanam, diberi pupuk urea sebanyak 7 gram
-          Setelah berumur 8 minggu atau 10 minggu diberi campuran pupuk Urea, TSP dan KCl dengan perbandingan 1:1:1. Jumlah/dosis yang diberikan sebanyak 7-10 gram/tanaman. Campuran pupuk ini dapat diganti dengan pupuk majemuk NPK (15:15:15)
-          Cara pemberian pupuk : dengan cara membenamkan ke dalam
media tanam di pinggiran atau dinding polybag bagian dalam.
4.  Pengendalian Hama dan Penyakit.
Hama yang dominan menyerang adalah kutu daun, thrips dan lalat buah, sedangkan penyakit yang dominan menyerang adalah layu bakteri dan virus mosaik yang menyebabkan stagnasi dan kematian tanaman. Adapun pengendalian yang dapat dilakukan sebagai berikut:
-          Kutu daun  dengan menggunakan Decis, Marshall
-          Thrips dengan menggunakan Mesurol, Perfekthion
-          Lalat buah dengan menggunakan eugenol/petrogen untuk menarik lalat buah yang ditempatkan di sudut lokasi pertanaman cabe atau dengan menggunakan curacron, decis.
-          Layu bakteri dan mozaik dengan pencabutan atau pemusnahan tanaman yang sakit, aplikasi insektisida untuk mengendalikan serangga vektor antara lain dengan curacron dan marshal.

F.      Panen dan Pasca Panen
Tomat dapat dipanen pertama kalinya setelah berumur 3-4 bulan atau 75-80 hari setelah tanam. Kemudian panen berikutnya setiap 3-4 hari sekali atau seminggu sekali. Pada pertanaman yang baik, pemanenan dapat dilakukan hingga 20 kali, namun pada umumnya sekitar 15 kali. Pada pemetikan pertama hingga pemetikan ketujuh akan terjadi kenaikan produksi, namun pada pemetikan kedelapan dan seterusnya produksi tetap dan kemudian menurun. Pemetikan dilakukan secara manual (dengan tangan)  secara hati-hati agar percabangan atau tangkai tanaman tidak patah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar