RESEP-RESEP ORGANIK TANAMAN
Pertanian berkelanjutan (Sustainable
agriculture) merupakan paradigma baru dalam membangun pertanian. Pertanian
berkelanjutan mengupayakan usaha pertanian dengan meminimalkan input luar yang
dapat merusak keberlanjutan usaha pertanian seperti pemakaian pupuk anorganik,
pestisida kimiawi, penggunaan energi yang boros, dan kurang memanfaatkan
kearifan lokal oleh sebab itu pertanian
berkelanjutan harus mempunyai komponen-komponen fisik, biologi, sosial ekonomi,
lingkungan dan manusia yang berjalan secara bersama-sama saat ini dan sampai saat yang
akan datang. Penggunaan
bahan kimia sintetik merupakan salah satu penyebab rendahnya produksi hal ini
disebabkan bahan sintetik dengan frekwensi pemakaian yang tinggi akan
menyebabkan kerusakan fisik dan kimiawi pada tanah.
Tujuan pembangunan pertanian
berkelanjutan antara lain tujuan
ekonomi terkait dengan masalah efisiensi (efficiency), tujuan ekologi terkait
dengan masalah konservasi sumber daya alam, dan tujuan sosial terkait dengan
masalah pengurangan kemiskinan (poverty) dan pemerataan (equity). `
Pengendalian hama/penyakit dan
pelaksanaan pemupukan merupakan bagian dari upaya untuk menyelenggarakan
pertanian berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan produksi. Pada
umumnya, petani menggunakan pestisida dan pupuk kimia (sintetis) karena
merupakan jalan termudah dan tercepat dalam menangani masalah hama/penyakit dan
kesuburan tanaman. Hal ini, membuat petani
ketergantungan terhadap pestisida dan pupuk kimia tinggi. disilain, aplikasi
pestisida dan pupuk kimia menimbulkan banyak kerugian seperti mencemari lingkungan, meningkatkan residu
kimia pada produk pertanian, mengancam kesehatan konsumen, dan mengganggu
keseimbangan ekologi di sekitarnya serta kerusakanan tanah. Bahkan, pestisida
dan pupuk kimia tersebut juga mengganggu kehidupan biologi dalam tanah dan
meningkatkan biaya prdukusi karena harganya yang mahal. Oleh sebab itu
pengendalian hama dan kesuburan tanaman dengan memakai ramuan organik berbahan alami yang ada disekitar kita dapat
memberi hasil yang aman untuk konsumen dan lingkungan.
Resep
organik untuk pengendalian hama adalah
campuran bahan alami yang tidak asing bagi kita, mudah didapat disekitar kita
seperti pinang, daun sirsak, daun Tembakau, cabe, bawang putih, dll yang dapat digunakan
sebagai pengganti pestisida. Ramuan ini sangat aman untuk tanaman maupun
lingkungan. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
Bahan- bahan :
-
Buah
pinang hampir tua 20 bh
-
Daun
sirih 20 lbr
-
Daun
sirsak 100 lbr
-
Srei 20
batang
-
Bawang
putih bersama kulitnya ¼ kg
-
Tembakau
jadi atau daun Tembakau ¼ kg
-
Cabe
rawit 20 – 25 buah dibuang tangkainya
-
Air
sebanyak 10 liter
Peralatan : Blender, lesung, jerigen,
baskom
Cara Pembuatan :
-
Pinang
ditumbuk halus dengan memakai lesung
-
Bahan
lainnya diblender
-
Semua
bahan yang sudah halus dimasukkan kedalam jerigen dengan air 20 liter .
-
Jerigen
tutup dengan rapat
-
Fermentasikan
selama 1 hari 1 malam
-
Lalu
disaring, cairan hasil saringan siap digunakan.
Dosis dan aplikasi :
DOSIS : 1 Gelas untuk 1 tangki semprot
UNTUK PEREKAT
BOLEH MEMAKAI :
1 BUTIR TELOR/1
SENDOK SABUN COLEK/1 PELEPAH LIDAH BUAYA
DIGUNAKAN KAPASITAS UTK 1 TANGKI SEMPROT
APLIKASI : Semprotkan 1 x dalam 5 hari ada atau
tidak ada hama
Resep
organik tanaman sebagai pupuk adalah fermentasi dari berbagai bahan seperti
buah-buahan, sayuran dan jagung dengan ragi tape, air cucian beras, dan usus
ikan.. Resep ini sangat aman untuk tanaman maupun lingkungan.
Cara
pembuatannya adalah sebagai berikut :
Bahan-bahan
I (semua bahan ini diiris kecil-kecil) :
1. Semangka beserta kulitnya
satu buah
2. Pisang berserta kulitnya 5
buah
3. Mangga 2 buah,
4. Pepaya 1 buah dikeluarkan
bijinya
5. Nenas dengan kulitnya 1
buah
6. Kacang panjang 20 batang
7. Batang kangkung dan akarnya
1 ikat
8. Ujung Jagung muda berkulit
3 potong
Bahan – bahan II :
-
1 Kg gula merah dididihkan dengan 1 ltr air
-
Air cucian beras 5 ltr
-
Ragi Tape 5 biji
-
Air kelapa 5 ltr
-
Usus Ikan Nila 1 ons
Peralatan : Blender,
Jerigen 15 Ltr, Baskom, Kompor, Selang aguarium 1 m, botol 1 bh dan lem plastik.
Cara membuat :
-
Semua Bahan I di bleacing dengan air bersuhu 700C
dan ditunggu sampai dingin.
-
Blender, jerigen disterilkan dengan air panas atau dengan
alkohol 70 %
-
Gula merah cair dimasukkan dalam jerigen steril
-
Bahan I yang telah dingin dibelender, bersama dengan ragi
tape dan usus ikan lalu dimasukkan dalam jerigen.
-
Tutup rapat jerigen beri selang pada tutupnya dan
masukkan ujung selang ke dalam botol berisi air sebagai aerator utk mengurangi
tekanan gas didalam jerigen sekaligus menghindari bakteri lain masuk jerigen
-
Jerigen digunjang setiap 2 hari selama 5 menit dengan
selang tetap berada dalam botol untuk mengeluarkan gas dari dalam jerigen.
-
Lama fermentasi minimal 14 hr. semakin lebih baik. Bila
berhasil akan berbau seperti tape dan berbau busuk bila gagal.
-
Saring rotan dan simpan ditempat yang sudah disterilkan.
Rotan siap digunakan.
Dosis dan cara aplikasi
pemakaian :
Dosis :
Pertangki 1 gelas
semprotkan pada tanah dan tanaman :
1. Ramuan 1 gelas / 200 ml
2. Dedak 1 genggam
3. Gula 5 sendok
Cara Aplikasi :
1. Diamkan selama 1 jam
kemudian saring.
2. Semprotkan pada lahan
3. Semprotkan keseluruh
tanaman (batang,Daun)
4. Waktu aplikasi sebaiknya
antara jam 6 s/d 9 pagi atau jam 15 s/d 18
5. Waktu aplikasi 2 minggu
sekali.
Selamat mencoba……. Dan semoga berhasil……